Pembangunan di Indonesia masih terkesan eksklusif. Manfaat pembangunan hanya dapat dinikmati oleh pihak tertentu saja. Namun tidak dengan individu dan/atau kelompok rentan. Narasi pembangunan cenderung menimbulkan eksklusi sosial. Individu dan kelompok rentan tersebut justru tergerus oleh karena narasi pembangunan ini. Untuk itu, pemerintah mengoptimalkan pembangunan yang bersifat inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Hanya saja beberapa tantangan ditemui di lapangan. Silver (1998) menyebutkan bahwa eksklusi sosial di masyarakat dapat terjadi dalam tiga dimensi, antara lain: (1) adanya jarak sosial antar masyarakat, (2) spesialisasi peran, dan (3) monopoli. Di Indonesia, ketiga faktor tersebut menjadi penyebab eksklusi sosial sekaligus penghambat intervensi inklusivitas.
Informasi lebih lengkap silakan unduh di sini