Janji Prabowo dalam Peringatan Hari Buruh

Suasana pidato Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh tahun 2025, di Monas. Sumber: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.
Suasana pidato Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh tahun 2025, di Monas. (Sumber: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden).

Jakarta – Peringatan Hari Buruh tahun 2025 kembali dihadiri oleh Presiden RI, setelah menunggu sekitar 60 tahun. Sebelumnya, hanya Presiden Sukarno yang tercatat menghadiri aksi peringatan Hari Buruh. Presiden Prabowo hadir dalam aksi peringatan Hari Buruh 2025 yang digelar di Monas, Kamis (1/5).

 

Sedikit berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya, Hari Buruh 2025 di Indonesia terkesan lebih semarak. Terdapat panggung utama untuk menampilkan hiburan musik, tempat duduk para pejabat, dan tempat Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya.

 

Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 10:00 WIB dan langsung berjabat tangan dengan massa buruh di tepi panggung. Pada saat yang bersamaan, artis Raffi Ahmad yang telah menjabat sebagai salah satu utusan khusus presiden, memandu peserta aksi agar meneriakkan nama Sang Presiden.

 

“Prabowo! Prabowo! Prabowo!” Raffi Ahmad dalam memandu jalannya acara peringatan Hari Buruh 2025.

 

Peringatan Hari Buruh yang diikuti oleh sekitar 200.000 pekerja itu juga memberikan kesempatan pada perwakilan kaum buruh untuk menyampaikan tuntutan mereka. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, menyampaikan 6 tuntutan buruh di depan Presiden Prabowo.

 

“Bapak presiden yang kami cintai, ijinkan dalam May Day ini, mewakili kawan-kawan buruh, ada 6 isu yang ingin kami sampaikan. Mudah-muhanan menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan bapak presiden,” Said Iqbal dalam pidatonya.

 

6 tuntutan pekerja dalam peringatan Hari Buruh 2025 meliputi penghapusan outsourcing, pemberian upah layah, pembentukan Satgas PHK, dan pengesahan RUU Ketenagakerjaan baru, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), serta RUU Perampasan Aset.

 

Presiden Prabowo menanggapi tuntutan massa buruh dengan sikap dan pandangan yang menjanjikan. Pihaknya siap menghapus sistem outsourcing dan pembentukan Satgas PHK.

 

“Saya akan meminta dewan kesejahteraan nasional mempelajari secepat-cepatnya, kita ingin menghapus outsourcing,” ucap Prabowo dalam pidatonya.

 

“Saya tidak akan membiarkan rakyat pekerja di-PHK seenaknya, bila perlu tidak ragu negara akan turun tangan,” tegasnya.

 

Prabowo juga menegaskan akan segera membahas RUU PPRT dan pengesahan RUU Perampasan Aset.

 

“Saudara-saudara sekalian, kita juga akan segera meloloskan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga,” ujar Prabowo.

 

“Wakil Ketua DPR yang hadir, Pak Dasco, melapor ke saya, minggu depan RUU ini segera mulai dibahas. Mudah-mudahan tidak lebih dari tiga bulan akan selesai, kita bereskan,” lanjutnya.

 

Sebagai pungkasan, Prabowo menyinggung peran pekerja dalam perputaran ekonomi di Indonesia.

 

“Kalau buruh belanja, beli barang, pabrik sepatu hidup, pengusaha untung. Jadi, mari bangun dan jaga kekayaan Indonesia agar dinikmati seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Prabowo.