Khutbah Idul Adha Singgung Kekuasaan dan Program MBG

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerahkan dua sapi kurban dengan ke Masjid Istiqlal Jakarta, dalam rangka Hari Raya Idul Adha 2025 (Istimewa).

Jakarta – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Wan Jamaluddin, menyinggung soal kekuasaan dan program MBG, di hadapan Presiden Prabowo bersama sederet pejabat yang tengah menghadiri pelaksanaan Sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal, pada Jumat (6/6).

 

Mengemban tugas khutbah sepanjang 30 menit, Wan Jamaluddin memanfaatkan kesempatan untuk merefleksi makna berkurban dalam ruang lingkup suatu kepemimpinan beserta kebijakannya. Ia menegaskan bahwa pemimpin adalah mereka yang rela berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

 

“Kepemimpinan bukan soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian menanggung beban demi orang lain. Inilah pemimpin sejati yang mampu meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim. Rakyat pun tidak boleh hanya menjadi penonton. Setiap dari kita memiliki peran,” ujar Wan dalam khutbahnya.

 

Wan juga menyinggung program unggulan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis, relevan direplikasi oleh warga negara yang kaya dan mampu. Bagi Wan, semangat berkurban tidak cukup sekali dalam setahun, tetapi bisa dilakukan dalam jangka lebih pendek dan berkelanjutan.

 

“Gagasan dan gerakan tentang Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak Indonesia bukan hanya program pemerintah, tapi sejatinya merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang harus kita amalkan,” ucap Wan.

 

“Bayangkan jika semangat kurban ini menjadi budaya, orang-orang kaya dan mampu, berbagi bukan hanya setahun sekali, tetapi terus-menerus dalam berbagai bentuk program sosial seperti Makan Bergizi Gratis di sekolah, bantuan pangan, dan dukungan gizi ibu hamil serta anak-anak,” lanjut Wan.